Awas, Jangan Menahan Bersin! BAHAYA
“Shobat percaya tidak
kalau kecepatan bersin manusia itu bisa mencapai 160 km/jam?”
“Hah, Masak sih mus?”,
pasti Shobat bertanya begitu.
“Iya Shobat!”
Nah, karena kecepatan
bersin manusia 160 km/jam itu, bila Shobat menahan bersin, maka tubuh Shobat sekalian harus bisa mengatasi perubahan
akibat tekanan kuat yang masuk kembali ke dalam saluran pernapasan. Awas lho shobat, karena tekanan
tersebut akan menyebabkan
kerusakan pada gendang telinga! Wuih, wuih, wuih. Serem juga ya Shobat.
Rasulullah bersabda:
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ta’alaa
anhu, Rasulullah bersabda, “Sungguh Allah mencintai orang yang bersin dan
membenci orang yang menguap, maka jika kalian bersin maka pujilah Allah, maka
setiap orang yang mendengar pujian itu untuk menjawabnya; adapun menguap, maka
itu dari syaitan, maka lawanlah itu sekuat tenagamu. Dan apabila seseorang menguap dan
terdengar bunyi: Aaaa, maka syaitan pun tertawa karenanya”. (Shahih Bukhari, 6223).
Nabipun tidak hanya bersabda, beliau juga menjelaskan
bagaimana seseorang yang mendengar orang yang bersin dan memuji Allah agar
membalas pujian tersebut, yaitu:
“Apabila salah seorang diantara kalian
bersin, maka ucapkanlah Al-Hamdulillah, dan hendaklah orang yang mendengarnya
menjawab dengan Yarhamukallahu, dan bila dijawab demikian, maka balaslah dengan
ucapan Yahdikumullahu wa Yushlihubaalakum” (HR. Bukhari, 6224)
Para
dokter sekarang ikut mengatakan kalau, “Menguap adalah gejala yang menunjukkan bahwa otak dan tubuh orang
tersebut membutuhkan oksigen dan nutrisi; dan karena organ pernafasan kurang
dalam menyuplai oksigen kepada otak dan tubuh. Hal ini dapat
terjadi ketika kita sedang kantuk atau pusing, lesu,
dan orang yang sedang menghadapi kematian. Menguap itu
juga adalah aktivitas menghirup udara dalam-dalam
melalui mulut. Karena mulut bukanlah organ yang disiapkan untuk menyaring udara
seperti hidung. Maka, apabila mulut tetap dalam keadaan terbuka ketika menguap,
maka masuk juga berbagai jenis mikroba dan debu, atau kutu bersamaan dengan
masuknya udara ke dalam tubuh.
Bersin itu sendiri adalah lawan dari menguap, artinya yaitu keluarnya
udara dengan keras, kuat disertai hentakan melalui dua lubang: hidung dan
mulut. Maka akan terkuras dari badan bersamaan dengan bersin ini sejumlah hal
seperti debu, haba’ (sesuatu yang sangat kecil, di udara, yang hanya terlihat
ketika ada sinar matahari), atau kutu, atau mikroba yang terkadang masuk ke
dalam organ pernafasan.
Oleh karena itu, secara tabiat, bersin datang
dari Yang Maha Rahman (Pengasih), sebab padanya terdapat manfaat yang besar
bagi tubuh. Sedangkan kalau menguap datang dari syaithan, sebab ia mendatangkan bahaya bagi tubu.
John Pan, MD, kepala Pusat Pengobatan
Integratif di George Washington University Medical Center mengemukakan pendapatnya tentang bersin, katanya bersin yang ditahan akan memaksa bakteri kembali masuk ke dalam
rongga hidung dan kanal telinga, sehingga bisa menimbulkan infeksi.
Nah, jika infeksi ini makin parah, kondisi ini bisa menyebabkan pecahnya gendang telinga
yang berujung pada kehilangan pendengaran. Yang harus Shobat tahu bahwa, saluran hidung dan
mulut yang menjadi sarana keluaran bersin berhubungan juga dengan telinga.
Bersin sebenarnya berguna menjaga hidung tetap bersih. Mulai dari udara yang
mengembus kuat dengan tekanan tinggi dari paru-paru Shobat akan mendorong
keluar melalui hidung dan mulut. Lalu
refleks bersin itu tidak
menutup kemungkinan akan terjadi berulang-ulang,
sehingga diharapkan pembersihan di
dalam hidung bisa maksimal.
Agar tidak mengganggu kesehatan Shobat dan di sekeliling Shobat, daripada bersinnya ditahan. Khan lebih baik hidung ditutup dengan tisu atau sapu tangan.
Comments
Post a Comment